Bintang Senja
Sepanjang jalan berliku ku tatap punggungmu
menerka warna raut wajahmu yang tersamarkan siluet jingga.
Kau tetap menatap ke depan tak bersuara
melaju menembus senja dalam kabut kelabu.
Ku sembunyikan tangan yang pernah kau genggam,
tangan yang tak pernah bisa meraihmu.
Namun jiwamu menyinari hati yang temaram
Menyembuhkan luka yang mulai membiru.
Kutitipkan serpihan hatiku
pada bintang-bintang di langit Agustus.
Biar mereka yang menyayikannya padamu
simfoni hitam dalam partitur bisu.
Saat gelapnya hidup membutakan akal sehatku
ku hadiahkan senyuman yang tak terlihat
tuk membalas kenangan indah
yang kau berikan untuk ingatanku.
Tak peduli jika bulan pun mengaku
kan ku peluk cahayamu dalam pangkuanku.
Jikapun malam mulai menghapusmu
ku tetap di sini mengenangmu.